
Matematika) kemudian saya menyampaikan, "yang penting menguasai Turbo Paskal khan?!" Kemudian sang alumnus tadi menanyakan jatidiri administrator facebook dan nomor hp-nya untuk menindaklanjuti hal tersebut dan sekaligus sebagai wujud keseriusannya. Singkat cerita sang alumnus tersebut sudah tiga bulan ini berbagi ilmu yang dimilikinya kepada adik-adiknya yang masih aktif mengikuti Bimbingan Olimpiade Sains bidang Komputer. Perlu diketahui bahwa materi yang banyak keluar dalam seleksi Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Komputer, khususnya untuk tingkat Kabupaten/Kota adalah soal-soal tentang Turbo Paskal. Jujur, guru-guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) alias guru Komputer dan juga guru-guru Matematikan yang ada di SMAPa angkat tangan untuk masalah ini. Padahal untuk bisa menembus dan lolos dalam Seleksi OSN Komputer tingkat Kabupaten/Kota, para siswa yang mengikutinya harus punya bekal yang cukup tentang materi itu. Lantaran itu SMAPa rasanya seperti dapat durian runtuh, atau menemukan sebongkah emas.
Alumnus yang satunya lagi lebih terpanggil dan lebih memilih untuk memberikan zakat/infak/shadaqah/amal jariah dalam hal harta benda, mengingat jarak Geografis yang bersangkutan relatif jauh dari SMAPa. Sebenarnya yang bersangkutan juga ingin menyumbangkan ilmunya pada SMAPa, namun keadaan yang kurang memungkinkan tersebut. Alumnus SMAPa yang wanti-wanti tidak mau jatidirinya dipublikasikan ini menyumbangkan buku-buku untuk penunjang salah satu bidang pada OSN dan memberikan beasiswa kepada empat siswa sebesar Rp 600.000,- setiap bulan selama satu tahun, mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2011 ini. Dengan demikian setiap siswa menerima Rp 150.000,- per bulannya. Sungguh bukan nilai yang kecil. Terlebih dari keikhalasannya. Perlu diketahui, sang alumnus tersebut rupanya lebih suka menyebut pemberiannya itu dengan sebutan beasiswa. Dan untuk bulan Januari ini, beasiswa yang dikirimkannya sudah sampai kepada siswa yang berhak menerimanya. Ketika berkomunikasi via facebook, sang alumnus yang pemurah ini sempat mengusulkan untuk dibentuk yayasan alumnus siswa yang bergerak dalam penggalangan dan penyaluran dana untuk siswa SMAPa berprestasi tetapi berkendala tertentu. Sang alumnus ini menyatakan tidak rela jika ada siswa SMAPa yang putus sekolah hanya gara-gara tidak memiliki biaya. Di samping itu sang alumnus tersebut juga menawarkan dirinya sebagai kakak asuh dan mempersilahkan tinggal di rumahnya dengan terbuka apabila ada adik-adiknya dari SMAPa yang mau melanjutkan ke perguruan tinggi, utamanya yang mau melanjutkan pada suatu perguruan tinggi terbaik ketiga di Indonesia ini. Jika ada yang serius dapat menghubungi penulis.
Di akhir tulisan ini, penulis menyampaikan terima kasih dan mendoakan semoga budi baik para alumnus ini dicatat sebagai suatu hal yang memberatkan amal mereka dan memperoleh imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Semoga semakin banyak alumnus SMAPa yang lain tergerak hatinya untuk mengikuti jejak dua orang alumnus ini dan terpanggil untuk menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemajuan SMAPa. Selebihnya dapat menghubungi penulis melalui facebook SMA Negeri 1 Pagak. Bukankah orang yang berguna itu adalah orang yang bermanfaat bagi orang laing? Jazaka Allahu khairan Katsiraa.